TANGERANG, KABARIND- Kepolisian Resor Kota Tangerang menangkap pelaku vandalisme tempat ibadah di Perumahan Vila Tangerang Elok, Kelurahan Kuta Jaya, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pelaku menangis sesenggukan selama konferensi pers berlangsung, Kamis (1/10/2020).
Berdasarkan pengakuan tersangka, ia melakukan aksi seorang diri.
Polisi juga akan melibatkan psikolog untuk memeriksakan kejiwaan tersangka, selain ahli bahasa dan agama.
Rumah dekat TKP
Pelaku Vandalisme Corat-coret Musala Darussalam di Tangerang Menangis, Ternyata Ini Motifnya.
Terduga pelaku vandalisme di Mushala Darussalam, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang, Banten, telah diamankan kepolisian.
Rupanya, terduga pelaku laki-laki tersebut, S, masih berusia 18 tahun.
S ditangkap di rumahnya, Perumahan Villa Tangerang Elok, Pasar Kemis, yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.
Awalnya, warga sekitar lokasi kejadian dihebohkan dengan aksi vandalisme di Musala Darussalam, Selasa (29/9/2020) sore.
Hal itu pertama kali diketahui oleh warga saat menjelang waktu shalat Ashar. Kondisi mushala tersebut terekam dalam sebuah video.
Tak hanya pada dinding, coretan juga terdapat di papan tulis, lantai hingga sajadah.
Di bagian lain terdapat dua Al Quran. Satu Al Quran tampak disobek dan satu lainnya dicoret dengan tanda silang.
“Ini dimulai jam berapa, waktu jam 12 belum ada seperti ini,” kata seseorang dalam video itu.
“Awal masuk itu Wawan, Wawan masuk ke sini sudah dengan kondisi sudah dicoret-coret. Ini alasannya, motifnya apa saya tidak tahu, begitu saya mau (shalat) ashar, dan Wawan pun enggak mau azan karena kondisi seperti ini,” ujar orang tersebut.
Motif Pelaku Masih Didalami
Setelah kejadian itu, polisi menangkap terduga pelaku berinisial S.
“Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang ada Alhamdulillah sekitar jam 19.30 WIB polisi berhasil amankan satu orang berinisial S di rumahnya,” tutur Kapolresta Tangerang Ade Ari Syam Indardi.
Meski telah mengakui, polisi masih mendalami motif terduga pelaku.
“Saat ini pelaku sudah di bawa ke Polresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Ade.
Sedangkan, Mushala Darussalam kini telah dibersihkan dan digunakan kembali untuk shalat berjemaah.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Ade Ari Syam Indardi menjelaskan, polisi bertindak cepat.
Ia menjelaskan bahwa pada pukul 16.00 WIB, Polsek Pasar Kemis mendapatkan laporan warga dan langsung menuju ke lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan alat bukti yang ada, sekitar jam 19.30 WIB polisi berhasil amankan 1 orang pelaku atas nama Satrio (18) di rumahnya, yang hanya berjarak 50 meter dari mushola.
“Dari hasil interogasi oleh Polsek Pasar Kemis, pelaku mengakui telah melakukannya dan saat ini pelaku sudah dibawa ke Mapolresta Tangerang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Ade.
Ade menyebut bahwa setelah dilakukan olah TKP, kemudian dilakukan pembersihan mushola.
Sehingga salat Maghrib sudah bisa digunakan lagi. Hal senada diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi.
Dirinya menegaskan pihaknya telah mengamankan satu orang pelaku atas nama Satrio (18).
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Waspada dan peka terhadap situasi di wilayahnya serta selalu berkoordinasi dengan kepolisian setempat.
Bila ada gangguan Kamtibmas, percayakan kepada polisi untuk menangani kasus ini,” kata Edy kepada Warta Kota, Selasa (29/9/2020) malam.
Kesaksian warga
Aksi vandalisme terjadi di Mushola Darussalam, Perum Villa Tangerang Elok RT 05/ RW 08, Kelurahan Kutajaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Selasa (29/9/2020).
Rumah ibadah itu dicoret bertuliskan kafir dan anti Islam. Ustad Syaefudin, Ketua DKM mushola Darussalam membenarkan terkait insiden ini.
Ia menjelaskan aksi vandalisme tersebut dilakukan oleh orang tidak dikenal. Teror yang dilakukan seperti pencoretan tembok, penyobekan Kitab Suci Alquran, pengguntingan sajadah, dan tulisan menggunakan pilok di dinding.
“Bertuliskan Saya kafir, Saya anti Islam, Saya Anti Khilafah, Islam tidak di Ridhoi”.
Diketahuinya teror tersebut berawal dari Rifki Hermawan saat memasuki Musollah Darussalam bertujuan untuk melaksanakan Azan Ashar.
Namun pada saat memasuki Musala melihat kondisi sudah penuh coretan.
Lebih lanjut Rifki langsung melapor warga lainnya lalu menuju masjid. Dan menyegel pintu-pintu masuk musala.
“Dengan tujuan mengamankan barang bukti serta melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa Kelurahan Kuta Jaya,” ujarnya.
Syaefudin mengatakan, hal tersebut diketahui dirinya saat menjelang shalat Ashar.
“Mungkin kejadiannya antara Dzuhur sampai Ashar, jadi ada anak yang biasa adzan tiap hari, mau adzan Ashar lalu sudah melihat keadaannya kayak gini,” ucap Syaefudin.
Dirinya pun tidak mengetahui siapa pelaku yang melakukan hal tersebut.
Dan segala coretan sudah dihapus oleh pengurus Musholla yang didampingi oleh aparatur setempat.
“Hu’allahi saya tidak tahu, Ya Allah Al-qur’an yang satu disobek habis yang satu enggak semua namun sudah tercoret,” kata Syaefudin.