NEW YORK, KABARIND- Petenis berdarah Jepang-Haiti itu mampu menyudahi perlawanan Victoria Azarenka lewat pertarungan tiga gim di final.
Pertarungan keduanya tersaji di Arthur Ashe Stadium, New York, Minggu (13/9/2020) dini hari WIB. Azarenka, yang belum pernah menjuarai AS Terbuka, berhasil unggul di gim pertama dengan skor telak 6-1.
Namun Osaka tak menyerah begitu saja. Ia berhasil bangkit dan menang di gim kedua dengan skor 6-3. Di set penentuan, skor sempat imbang 1-1 sebelum Osaka meraih tiga poin berikutnya menjadi 4-1.
Azarenka, yang kini berusia 31 tahun, berusaha mengejar hingga skor menjadi 3-4. Tapi perjuangan petenis Belarusia tersebut berakhir di situ, sebab Osaka mampu mengamankan dua poin tersisa dan menutup gim ketiga dengan skor 6-3.
Dengan hasil ini, Osaka berhasil meraih grand slam ketiga sepanjang kariernya, setelah sebelumnya ia menang di AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019. Ia juga menjadi petenis pertama sejak 1994 yang berhasil jadi juara meski kalah dulu di gim pertama, terakhir dilakukan Arantxa Sánchez Vicario yang mengalahkan Steffi Graf dengan skor 1-6, 7-6 (7-3), dan 6-4.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Vika, sebetulnya saya tak mau melawan dia lagi di final,” kata Osaka, dikutip oleh The Guardian.
“Saya tak menikmatinya. Benar-benar pertandingan yang sulit. Dan ya, betul-betul menginspirasi saya karena saya dulu menonton dia bermain sewaktu saya remaja. Punya kesempatan melawan dia jelas luar biasa dan saya belajar banyak, terima kasih,” sambungnya.
Sementara itu, kekalahan ini membuat Azarenka gagal untuk ketiga kalinya di final AS Terbuka. Sebelumnya, ia kalah di final 2012 dan 2013, keduanya dari Serena Williams, lawan yang dia kalahkan di semifinal kemarin.
“Saya pikir masuk final ketiga kalinya akan berhasil, tapi ternyata saya harus mencoba lagi. Selamat untuk Naomi, semoga kami bisa bertemu di babak final lagi,” ujar Azarenka.
