Jakarta, KABARIND — Sebagai Menteri Sosial yang baru saja dilantik, Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara ditarget oleh Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka kemiskinan dari 9,4 persen menjadi 9 persen dalam RPJMN 2019-2024. Mensos Juliari dalam wawancara pers, Sabtu (29/12) optimis akan berupaya mewujudkan harapan tersebut.
“Ya kita akan terus bekerja untuk menurunkan angka kemiskinan sampai di bawah 9 persen. Saya kira ini tidak mudah, namun akan tercatat dalam sejarah bila bisa diwujudkan. Intinya kita akan kawal pesan Presiden Joko Widodo untuk menekan angka kemiskinan di bawah 9 persen’, ujar Juliari.
Dalam dua bulan terakhir untuk sementara Mensos bersama Kemensos hanya melanjutkan program yang ada karena program Kemensos seperti PKH dan BPNT sudah berjalan baik. Kemensos akan fokus pada bagaimana penyerapan anggaran sampai akhir tahun agar realisasinya bagus dan tepat sasaran. Dengan target Graduasi utk KPM PKH/BPNT di 2020 mencapai 1 Juta keluarga.
“Dalam 2 bulan terakhir, sesaat setelah dilantik, belum ada program baru. Namun memang tetap harus ada kepastian, bahwa anggaran yang ada dibelanjakan dengan tepat sasaran. Jadi tidak sekedar habis begitu”, tambah Juliari.
Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan bansos kartu sembako murah masih menjadi andalan Kementerian Sosial. Kemensos mencoba terobosan lain untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan di Indonesia.
Kemensos akan berusaha meningkatkan dan memperkuat program terkait pemberdayaan sosial, di luar program yang sudah berjalan sebelumnya. Untuk itu, Kemensos, sedang dan sebagian sudah dilakukan,mengoordinasikan sejumlah kebijakan penting untuk mewujudkan visi Presiden yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, dan mewujudkan Indonesia maju.
Beberapa hari lalu, dengan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pak Muhajir telah dibahas tentang dukungan data dari Kemensos untuk mewujudkan bantuan pendidikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Selain itu, Kemensos juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait pelaksanaan program tersebut.
Kemensos mendapatkan data 530.000-an anak sekolah kelas XII. Nah, setelah diverifikasi, sebanyak 190.000-an siswa sudah terpadankan. Artinya sudah bisa mendapatkan bantuan KIP Kuliah.