
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan, masyarakat boleh berbangga dengan sejumlah infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat. Mulai dari tol baru, bandara baru, airport baru hingga pelabuhanan baru.
Namun, Mensos Juliari mengatakan, semuanya itu tidak ada gunanya jika masyarakat Indonesia masih tergolong miskin. Apalagi, angka kemiskinan Indonesia tidak menurun.
Hal itu disampaikan Juliari P Batubara saat memberikan sambuatan dalam acara ‘Sosialisasi Program Sembako tahun 2020’ dihadapan kepala daerah, sekretaris daerah, jajaran kepala dinas sosial hingga Himpunan Bank Negara (Himbara) di Hotel Swiss Bell, Mangga Besar, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).
“Kita boleh bangga dengan pembangunan infrastruktur dimana-mana, airport baru, jalan tol baru, pelabuhan baru, satelit baru tapi kalau angka kemiskinan kita tidak bisa lebih agersif lagi kita turunkan itu engga ada gunanya juga, ini sebenarnyau yang penting, lebih kita fokuskan khususnya kita-kita yang hadir disini,” kata Juliari.
Juliari juga menyinggung, meski angka kemiskinan di Indonesia menurun. Dari sebelumnya, 9,41 persen menjadi 9,22 persen, pihaknya ingin seluruh jajaran pemerintah pusat, daerah, tim koordinator Program Sembako 2020 hingga Himbara terus berkoordinasi.
“Kita hadir disini benar-benar apabila kita melakukan pekerjaan kita dengan benar ini berkontribusi sangat besar kepada penurunan angka kemiskinan di negara kita,” ungkapnya.
Juliari juga meminta semua pihak yang terlibat dalam program sosial pangan untuk merubah pola kerja. Salah satunya, jajaran di Kementerian Sosial yang dinilai selama ini hanya mengurus nomor rekening untuk disalurkan lalu menyerhakan semuanya ke pihak bank.
“Anggaran yang dialokasikan tidak kecil sehingga arahan Bapak Presiden kalau kirim pesan atau WA itu jangan dikirim saja, tapi di kirim, diterima lalu dibaca dan dibalas,” ucap Juliari.
“kita disini adalah pejuang anti kemiskinan, Memastikan bahwa program sosial pangan benar-benar diterima, bukan hanya diterima tapi tepat sasaran,” Kata Mensos.