SOLO, KABARIND- Media edukasi untuk siswa Tunagrahita di Karanganyar dibuat oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Media tersebut diberi nama ‘Board Game BOGABITA’ yang bertujuan untuk mengenal lebih dalam tentang ke-Indonesiaan.
Sedangkan mahasiswa ini tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mereka terdiri dari Salma Hanifah Prameswari, Syafira Aulia Fadlillah, Gani Albar Arafat, dan Nuno Yusuf Kirana.
“Tujuan pembuatan media ini yaitu untuk mendekatkan siswa kepada hal-hal yang berbau Indonesia, kebhinekaan, dan alat musik tradisional berbasis kearifan lokal,” ujar Salma Hanifah selaku ketua tim.
Dalam proses pengaplikasiannya, mereka bekerja sama dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karanganyar. Saat dilakukan sosialisasi, Salma mengungkapkan bahwa siswa sangat antusias dalam memainkan ‘Board Game BOGABITA’.
Dalam aplikasi ini, para siswa juga dapat mengetahui beberapa alat musik tradisional, nama-nama presiden, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Mahasiswa ini tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), mereka terdiri dari Salma Hanifah Prameswari, Syafira Aulia Fadlillah, Gani Albar Arafat, dan Nuno Yusuf Kirana Bahkan mereka bisa menghafal Pancasila melalui media board game ini. Salah seorang guru juga menyebutkan bahwa sebelumnya anak-anak kesulitan dalam menghafal hal baru.
Namun dengan media edukasi ‘Board Game BOGABITA’ ini ternyata memudakan siswa Tuna Grahita dalam mempelajari hal-hal baru,” jelas Salma.Ide ini awalnya terbentuk ketika dia mengikuti sosialisasi PKM di gedung Pascasarjana UNS.
Setelah itu, membentuk tim PKM dan memiliki inisiasi untuk membuat board game khusus untuk anak-anak difabel. Dengan demikian agar memahami tentang kebhinekaan dan memupuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui media edukasi ini.Ide ini awalnya terbentuk ketika dia mengikuti sosialisasi PKM di gedung Pascasarjana UNS.
Setelah itu, membentuk tim PKM dan memiliki inisiasi untuk membuat board game khusus untuk anak-anak difabel, “Saat kami menghubungi mitra, kami membahas banyak hal mengenai anak-anak tuna grahita yang ternyata memiliki semangat belajar dan keingintahuan yang tinggi tentang media edukasi yang akan kami buat dalam bentuk board game.
Alhamdulillah, kemarin sudah kami sosialisasikan melalui Google Meet dengan guru SLB dan murid SLB Negeri Karanganyar,” tambahnya. Salma berharap agar ‘Board Game BOGABITA’ ini dapat diaplikasikan secara luas bagi anak-anak tuna grahita lainnya.
Dengan demikian dapat memudahkan mereka untuk belajar dan memahami kebhinekaan dan ke-Indonesiaan dengan cara yang edukatif dan kreatif.