Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara mencanangkan gerakan satu desa, satu Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Wacana ini disampaikan saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (DPP Papdesi) di Hotel Kusuma Kartikasari, Solo, Kamis (12/12).
“Program ini merupakan upaya mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam rangka menanggulangi kemiskinan,” ujar yang juga politisi PDI Perjuangan ini.
Ayah dua anak ini juga mengatakan, Puskesos akan menjadi lini terdepan pelayanan bidang permasalahan sosial di desa. Di antaranya, aksesibilitas layanan sosial, pelayanan sosial untuk rujukan, pelayanan sosial untuk advokasi serta penyedia data dan Informasi. Dia berharap masyarakat yang membutuhkan bisa terjangkau.
“Puskesos ini kayak puskesmas, tapi layanannya bidang sosial. Seperti mohon maaf, orang yang mentalnya terganggu, korban kekerasan, lansia, anak terlantar dan lainnya,” jelas Ari Batubara (Sapaan akrabnya).
Mensos menerangkan, pembentukan Puskesos tersebut dilakukan berdasarkan usulan dari pemerintah desa. Pemerintah pusat hanya memfasilitasi pendanaan. Yakni satu Puskesos dianggarkan Rp500 juta.

Mensos berharap program ini sudah bisa direalisasikan pada 2020 mendatang. Namun karena keterbatasan anggaran, untuk tahap awal, pihaknya baru bisa menargetkan dua Puskesos untuk setiap kabupaten dan Kota.
“Ada prioritas, mungkin desa yang maju dulu lah. Untuk desa tertinggal kami minta fokus dulu pada pemenuhan kebutuhan dasar,” jelasnya.