SOLO, KABARIND- Gibran-Teguh Konsisten dengan Kampanye Virtual dan Hindari Klaster BaruKonten ini diproduksi oleh Bengawan NewsGibran-Teguh Konsisten dengan Kampanye Virtual dan Hindari Klaster BaruUntuk menghindari klaster baru membuat paslon Gibran-Teguh mengatur strategi, yakni kampanye secara virtual dan daring SOLO – Masih dua bulan masa kampanye ketika pandemi COVID-19. Apalagi upaya menghindari klaster baru membuat pasang calon Gibran-Teguh mengatur strategi.
Sedangkan ini disampaikan Sekretaris Tim Pemenangan Calon Wali Kota Solo Nomor Urut 1, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, yakni Budi Prasetyo.
“Kami menjalankan terobosan yang tepat di antaranya, kampanye virtual dan daring melalui zoom meeting atau yang sejenis. Kedua model ini, diharapkan mampu menekan laju penyebaran COVID-19 dan tidak menciptakan klaster baru,” jelas Budi. Strategi ini setidaknya bentuk konsisten dalam kampanye untuk menghindari klaster baru dan sejalan dengan Pemerintah Kota Solo.
Dalam hal ini, sejalan yang disampaikan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, bahwa pasangan calon peserta Pilkada Solo 2020 tetap melaksanakan gerakan 3M pada tahap kampanye yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Kami belum ada laporan adanya pelanggaran dari kedua paslon baik Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) pada tahapan kampanye saat ini,” terang Rudy.
Tim kampanye juga diminta menaati aturan KPU dengan melaksanakan kampanye secara daring dan door to door. Namun metode ini tidak boleh menimbulkan kerumunan yang bisa berpotensi penularan COVID-19.
Menurut Rudy jika ada pertemuan atau harus menghadirkan massa, maka dibatasi maksimal 50 orang dengan kursi duduk berjarak sekitar satu meter. Hal ini, sesuai aturan KPU soal penerapan protokol kesehatan. “Kami melihat tim paslon sudah menjalani apa yang menjadi keputusan KPU dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan sehingga Pilkada Solo 2020 dipastikan bisa aman COVID-19,” ucap Rudyatmo.
Gibran-Teguh Konsisten dengan Kampanye Virtual dan Hindari Klaster Baru (1)Strategi yang diterapkan paslon Gibran-Teguh ini setidaknya bentuk konsisten dalam kampanye untuk menghindari klaster baru dan sejalan dengan Pemerintah Kota SoloProtokol Pencoblosan Selain itu, Rudy juga sudah meminta kepada KPU untuk memastikan di Tempat Pemungutan Suara (PTS) aman COVID-19.
Dengan demikian, sebelum pencoblosan harus disemprot terlebih dahulu dengan disinfektan sehingga lokasi steril. Bahkan meminta KPU supaya memberikan undangan daftar pemilih tetap disesuaikan waktunya sehingga datang ke TPS berurutan.
“Pemilih masuk ke TPS harus diukur suhu tubuhnya, cuci tangan dengan sabun, dan diberikan kaus tangan masing-masing satu pasang,” imbuhnya. Ditambahkannya, pada setiap TPS nanti diberikan maksimal 10 kursi saja, sehingga tidak terjadi kerumunan dan TPS bisa aman COVID-19. Hal sama dikatakan Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, menuturkan jika tim paslon tidak bisa melakukan kampanye daring, maka dapat dilaksanakan seperti pertemuan terbatas.
Dalam hal ini, menghadirkan konstituen yang paling banyak 50 orang dengan tetap menjaga jarak satu meter, sekaligus menggunakan masker, menyediakan untuk cuci tangan, dan memeriksa suhunya pakai alat pengukur suhu (thermo gun). “Protokol kesehatan tetap dilakukan dan tidak menimbulkan kerumunan.
Misalnya, boleh membagikan bahan kampanye secara door to door, dan tidak boleh menimbulkan kerumunan,” tegas Nurul. Nurul mengakui bahwa KPU hingga saat ini belum menerima laporan soal pelanggaran protokol kesehatan di Solo, dan itu merupakan wewenang dari Bawaslu.