kabarsatu.com
Wednesday, 21 April 2021
  • Home
  • UMUM
    • REGIONAL
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • BOLA
  • OLAHRAGA
  • WISATA
    • KULINER
    • RELIGI
    • BACKPACKER
  • BISNIS
  • PENDIDIKAN
  • NETIZEN
  • GALERY
    • FOTO
    • VIDEO
    • KARIKATUR
  • INDEX
No Result
View All Result
  • Home
  • UMUM
    • REGIONAL
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • BOLA
  • OLAHRAGA
  • WISATA
    • KULINER
    • RELIGI
    • BACKPACKER
  • BISNIS
  • PENDIDIKAN
  • NETIZEN
  • GALERY
    • FOTO
    • VIDEO
    • KARIKATUR
  • INDEX
No Result
View All Result
kabarsatu.com
No Result
View All Result

Air Sungai Bengawan Solo Tercemar lagi, Ribuan Pengguna PDAM Terganggu

Zain Kagawa by Zain Kagawa
October 19, 2020
in NETIZEN
0
Air Sungai Bengawan Solo Tercemar lagi, Ribuan Pengguna PDAM Terganggu
21
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BLORA, KABARIND- Air Bengawan Solo,  yang melintas di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah kembali tercemar. Akibatnya, pasokan air bersih pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terganggu.

“Itu akibat air sungai Bengawan Solo tercemar, airnya tidak layak untuk didistribusikan ke pelanggan,” kata Dirut PDAM Blora Yan Riya Pramono, Senin (19/10/2020).

Yan menerangkan ada sebanyak 12 ribu pelanggan PDAM yang terdampak akibat tercemar nya Sungai Bengawan Solo. Para pelanggan yang terdampak itu mulai dari Kecamatan Cepu, Sambong, Jiken, Jepon dan Blora.

“Air Bengawan Solo diketahui hitam pekat pada Sabtu (17/10) dini hari. Kemungkinan tercemar limbah industri dari hulu, sedangkan alat kita tidak mampu untuk mensterilkan air agar layak untuk didistribusikan,” ucap Yan.

“Oleh sebab itu, kami putuskan pendistribusian ke pelanggan kami hentikan sementara waktu (Sabtu-Senin hari ini). Kami juga meminta maaf kepada pelanggan atas insiden ini,” terangnya.

Sementara itu, menurutnya air Bengawan Solo siang hari ini tak lagi tampak hitam pekat. Hari ini air berwarna merah dan sedikit berbau. Sementara sebelumnya, air berwarna hitam pekat dan berbau, serta terasa gatal di kulit.

“Mudah-mudahan nanti malam kami sudah bisa mendistribusikan air ke pelanggan,” ucap Yan.

Yan menjelaskan pihaknya sudah berupaya mengolah air Bengawan Solo tersebut. Di antaranya penambahan kapur, polimer hingga penggunaan tawas.

“Kami sudah mencoba beragam cara, termasuk pelumpuran, tetapi belum berhasil,” ujarnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora terkait penanganan pencemaran Bengawan Solo itu. “Belum ada rekomendasi dari DLH,” tutur dia.

Ditemui terpisah, Pelaksana Pengawasan Kualitas PDAM Blora Cabang Cepu, Marliati menjelaskan ada standar kelayakan air baku sebelum masuk ke fasilitas pengolahan air. Selain itu ada juga standar kelayakan distribusi yang wajib dipenuhi sebelum air disalurkan ke para pelanggan

“Terakhir kemarin tingkat kepekatan air mencapai 300 TCU (True Color Unit), belum berani dilakukan pengolahan. Untuk hari ini hasilnya belum keluar,” ucap Marliati saat ditemui di Instalasi Pengolahaan Air (IPA) PDAM Blora Cabang Cepu

Dia menerangkan kondisi normal tanpa ada pencemaran limbah, maksimal kepekatan 120 TCU. Dengan kepekatan itu, air bisa diolah dan didistribusikan dengan standar kelayakan mencapai 50 TCU.

“Kalau limbah bercampur pewarna seperti sekarang ini, akan lebih sulit pengolahannya,” jelasnya.

“Kami bahkan pernah mengolah air untuk didistribusi dengan kepekatan 30 TCU sampai 20 TCU,” sambungnya.

Marliati menambahkan pihaknya juga pernah mendapati air Bengawan Solo benar-benar pekat. Peristiwa itu terjadi sekitar dua bulan lalu dengan kepekatan mencapai ribuan TCU.

“Kepekatan mencapai 4.500 TCU. Sangat pekat hingga benar-benar tidak bisa diolah,” terangnya.

Pencemaran di Bengawan Solo bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah menemukan pencemaran air berasal dari tekstil, ciu, batik, hingga limbah ternak babi.

Kala itu, perusahaan yang membuang limbah ke Bengawan Solo diberi waktu 12 bulan untuk memperbaiki sistem IPAL dan tidak lagi mengalirkan limbah ke sungai yang alirannya melintasi wilayah Jawa Tengah-Jawa Timur itu.

“Dua belas bulan ini waktu yang kami berikan untuk tidak membuang limbah dan perbaiki sistem. Kalau kurang waktu, nanti izin ke yang berwenang,” kata Ganjar seusai rapat di gedung B Kantor Pemprov Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (3/12/2019).

Tags: BloraSolo Jawa TengahSungai Bengawan SoloTercemar
Previous Post

Viral, SIM Anggota Polres Wonosobo Digunakan Orang untuk Menipu

Next Post

BMKG Cilacap : Akan Terjadi Hujan Deras Pekan ini Karena Ada Fenomena MJO

Zain Kagawa

Zain Kagawa

Next Post
BMKG Cilacap : Akan Terjadi Hujan Deras Pekan ini Karena Ada Fenomena MJO

BMKG Cilacap : Akan Terjadi Hujan Deras Pekan ini Karena Ada Fenomena MJO

0 0 vote
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Mensos Datangi Korban Banjir Cawang: Butuh Popok Bayi, Makanan, Obat

    Kementerian Sosial Bergerak Cepat Bantu Korban Banjir

    2686 shares
    Share 2629 Tweet 24
  • Mensos Juliari : Presiden Jokowi Minta Negara Hadir Di tengah Bencana Yang Dialami Warga

    35 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kecelakaan Maut di Sleman, Pengemudi Masih Dibawah Umur

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Menteri Sosial Desak Gubernur Jakarta Tetapkan Status Siaga Darurat

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Komisaris Utama Pertamina BTP Temui Menteri Sosial Juliari P Batubara

    25 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Tentang KABAR
  • Managemen & Redaksi
  • Terms & Condition
  • Privacy & policy
Email: info@kabarIND.net

Copyright © 2019, KabarIND - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Management & Redaksi
  • Pedoman Media
  • Privacy & policy
  • Tentang KABAR
  • Terms & Condition

Copyright © 2019, KabarIND - All Right Reserved

wpDiscuz